Situs Berita Terpercaya, Berita Akurat – Pernyataan kontroversial kembali keluar dari mulut pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Dalam pidato Tahun Baru-nya, pemimpin bertubuh tambun itu menghendaki agar negaranya tersebut bisa lebih masif lagi dalam mengembangkan senjata nuklir.
Terlepas dari itu, setidaknya sudah dua kali Korea Utara melakukan uji coba nuklir dalam skala besar.
Pertama adalah bom hidrogen, atau yang dikenal dengan termonuklir 3 September 2017. Lalu yang kedua pada 29 November 2017, negara komunis itu meluncurkan rudal balistik antar-benua (ICBM) jarak jauh, Hwasong-15.
Rudal tersebut diklaim bisa menjangkau seluruh daratan di Amerika Serikat.
“Kita harus memproduksi hulu ledak nuklir secara massal, sama seperti rudal balistik, dan mempercepat penempatannya,” ujar Kim.
Dia melanjutkan, nuklir yang selama ini dikembangkan Korea Utara bukan sebatas gertak sambal. Kim mengancam akan meluncurkannya jika saja kedaulatan mereka diusik oleh pihak luar.
Ucapannya merujuk kepada latihan gabungan yang dilakukan Amerika Serikat dan tetangga Korea Utara, Korea Selatan secara besar-besaran mulai 4-8 Desember 2017.
Pada saat itu, Amerika Serikat dan Korea Selatan mengerahkan 230 jet tempur dalam latihan yang diberi sandi “Vigilant Ace” tersebut.
“Tombol peluncurannya selalu ada di bawah meja saya,” tegasnya.
Mantan pejabat militer Amerika Serikat menyatakan, perang nuklir antara Amerika Serikat dan Korea Utara berpotensi pecah setiap saat.
Mike Mullen, mantan Kepala Staf Gabungan berujar, pemerintahan Presiden Donald Trump membuat segala usaha diplomasi untuk menghentikan program nuklir semakin tipis.
“Dalam pandangan saya, kami semakin dekat menghadapi perang nuklir melawan Korea Utara,” ujar Mullen dilansir dari ABC.
Sumber: Intisari
Berita Akurat | Berita Akurat Terpercaya | Berita Terkini | Situs Berita Terpercaya | Berita Akurat Terkini
Leave a Reply
Comment