Month: July 2025

Prabowo Cerita WA Terakhir dari Kwik Kian Gie: Beliau Banyak Beri Nasihat

Baru-baru ini, Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan Indonesia, mengungkapkan kisah menyentuh mengenai pesan WhatsApp terakhir yang diterimanya dari almarhum Kwik Kian Gie, seorang tokoh ekonomi dan mantan menteri yang sangat dihormati. Dalam pesan tersebut, Kwik tidak hanya menyampaikan salam, tapi juga memberikan nasihat-nasihat berharga yang penuh makna. Cerita ini menjadi sorotan karena memperlihatkan kedalaman hubungan antara dua tokoh penting di Indonesia serta kebijaksanaan yang masih bisa diambil dari sosok Kwik Kian Gie.

Pesan WA Terakhir Penuh Nasihat Bijak

Menurut Prabowo, pesan terakhir yang dikirim Kwik Kian Gie bukanlah sekadar ucapan biasa. Di dalamnya, Kwik memberikan sejumlah nasihat terkait berbagai hal, mulai dari pentingnya menjaga integritas dalam bernegara hingga peran generasi muda dalam membangun bangsa. Prabowo mengatakan bahwa Kwik selalu mengingatkan untuk tidak pernah lelah berjuang demi kebaikan bersama dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun dalam keterbatasan usia dan kondisi kesehatan, Kwik Kian Gie tetap memegang teguh prinsip-prinsipnya dan berusaha membimbing melalui kata-kata yang penuh inspirasi.

Baca Juga : OJK Dukung Industri Manfaatkan Penurunan Tarif Dagang RI-AS

Makna di Balik Nasihat Kwik Kian Gie

Nasihat yang diberikan Kwik bukan hanya sekadar kata-kata, tapi juga menjadi cerminan filosofi hidup dan pemikiran mendalam tentang masa depan Indonesia. Salah satu pesan yang paling diingat Prabowo adalah pentingnya menjaga kejujuran dan kerja keras. Kwik mengingatkan agar para pemimpin dan warga negara tidak mudah terbuai oleh kemudahan atau kepentingan sesaat yang bisa merusak fondasi bangsa.

Nasihat ini sangat relevan dalam situasi Indonesia saat ini, di mana berbagai tantangan muncul mulai dari ekonomi, politik, hingga sosial. Pesan tersebut menjadi panggilan untuk terus berkomitmen membangun bangsa dengan semangat yang tulus dan visi jangka panjang.

Prabowo Mengenang Sosok Kwik Kian Gie

Dalam berbagai kesempatan, Prabowo juga mengenang sosok Kwik Kian Gie sebagai pribadi yang cerdas, kritis, dan sangat peduli terhadap kemajuan bangsa. Mereka pernah berdiskusi panjang tentang berbagai isu nasional dan selalu menemukan titik temu dalam memperjuangkan kebaikan bersama.

Melalui pesan WhatsApp terakhir itu, Prabowo merasa bahwa warisan pemikiran dan semangat Kwik akan terus hidup dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi penerus. Ia pun berkomitmen untuk meneruskan perjuangan tersebut demi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Cerita Prabowo tentang pesan WhatsApp terakhir dari Kwik Kian Gie bukan hanya sekadar pengingat akan sosok penting yang telah tiada, tapi juga sebuah pelajaran berharga bagi semua pihak. Nasihat yang diberikan mengajarkan kita untuk terus berpegang pada nilai-nilai kebaikan, integritas, dan kerja keras demi kemajuan bersama. Semangat dan kebijaksanaan Kwik Kian Gie akan selalu dikenang sebagai sumber inspirasi yang tak lekang oleh waktu.

OJK Dukung Industri Manfaatkan Penurunan Tarif Dagang RI-AS

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan kesiapannya untuk mendukung dan memfasilitasi pelaku industri di Indonesia agar mampu memanfaatkan peluang dari penurunan tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat. Langkah ini diambil sebagai respons atas pencabutan status Generalized System of Preferences (GSP) oleh AS terhadap sejumlah produk ekspor Indonesia yang sebelumnya dikenakan tarif lebih tinggi.

Dengan adanya kebijakan penurunan tarif terbaru, berbagai produk unggulan Indonesia seperti tekstil, furnitur, elektronik, dan produk pertanian kini memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di pasar Amerika. OJK memandang hal ini sebagai momentum strategis untuk memperkuat daya saing ekspor nasional dan mendorong pertumbuhan sektor industri berbasis ekspor.

Komitmen OJK dalam Mendukung Sektor Industri

Sebagai lembaga pengawas sektor jasa keuangan, OJK tidak hanya berfokus pada stabilitas sistem keuangan, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan sektor riil. Dalam konteks penurunan tarif dagang RI-AS, OJK siap memberikan dukungan dalam bentuk kemudahan akses pembiayaan, inklusi keuangan, dan sinergi dengan lembaga terkait guna mempercepat adaptasi industri terhadap peluang ekspor yang terbuka.

Ketua Dewan Komisioner OJK menegaskan bahwa lembaganya akan berkoordinasi dengan kementerian teknis serta asosiasi industri untuk menyusun skema pembiayaan yang tepat sasaran. Ini termasuk memfasilitasi pembiayaan berbasis ekspor melalui lembaga pembiayaan ekspor nasional serta mendukung sektor UMKM yang berpotensi menembus pasar Amerika.

Baca juga : Jokowi Presiden Pertama yang Dikabarkan Akan Masuk Penjara, Istana Ketar-ketir

Peluang Besar bagi Pelaku Usaha Indonesia

Penurunan tarif dagang dari Amerika terhadap produk Indonesia merupakan angin segar bagi pelaku usaha nasional. Banyak perusahaan yang selama ini kesulitan menembus pasar AS karena beban tarif tinggi, kini mulai melihat peluang untuk meningkatkan volume ekspor mereka. Dalam hal ini, peran OJK menjadi sangat krusial sebagai penghubung antara dunia keuangan dan dunia usaha.

Sektor-sektor seperti tekstil, alas kaki, karet, serta perikanan diyakini akan mengalami lonjakan permintaan apabila mampu memenuhi standar kualitas dan volume yang diminta pasar AS. Untuk itu, dibutuhkan kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan sektor keuangan agar peluang ini dapat direalisasikan secara maksimal.

Perluasan Akses Pembiayaan dan Digitalisasi

OJK juga mendorong pelaku industri untuk memanfaatkan perkembangan teknologi finansial (fintech) dan digitalisasi dalam pengelolaan keuangan dan pembiayaan ekspor. Dengan pendekatan ini, pelaku usaha, termasuk UMKM, tidak lagi bergantung hanya pada pembiayaan konvensional dari bank, tetapi dapat menjajaki berbagai alternatif seperti peer-to-peer lending, invoice financing, hingga skema crowdfunding berbasis ekspor.

Selain itu, OJK akan meningkatkan literasi keuangan dan memperluas inklusi keuangan agar lebih banyak pelaku usaha kecil dan menengah dapat memahami dan mengakses produk-produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis ekspor mereka.

Sinergi Strategis Menuju Ekonomi Berkelanjutan

Penurunan tarif dagang RI-AS merupakan salah satu titik terang dalam dinamika ekonomi global saat ini. OJK melihat peluang ini tidak hanya dari sisi keuntungan jangka pendek, tetapi juga sebagai langkah awal menuju perekonomian nasional yang lebih tangguh dan berkelanjutan. Oleh karena itu, sinergi antara regulator, dunia usaha, lembaga keuangan, dan pemerintah menjadi kunci dalam mengoptimalkan manfaat dari kerja sama dagang ini.

Dengan dukungan penuh dari OJK, pelaku industri diharapkan mampu memanfaatkan peluang ini secara cerdas dan strategis, sehingga Indonesia dapat memperluas pasarnya di kancah global dan memperkuat posisi dalam rantai pasok internasional.

Jokowi Presiden Pertama yang Dikabarkan Akan Masuk Penjara, Istana Ketar-ketir

Belakangan ini, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kabar viral yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi presiden pertama yang masuk penjara. Berita ini cepat menyebar di berbagai media sosial dan grup percakapan, memicu beragam reaksi dari masyarakat hingga pejabat pemerintahan. Isu tersebut menimbulkan kegaduhan dan kekhawatiran, terutama di kalangan lingkungan istana kepresidenan.

Sumber dan Asal Usul Kabar

Kabar yang belum jelas sumbernya ini mulai beredar luas setelah sebuah akun anonim menyebarkan klaim yang tidak berdasar melalui platform media sosial. Dalam narasi yang beredar, disebutkan bahwa Jokowi akan segera menghadapi proses hukum yang berujung pada penahanan. Namun, sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi dari aparat penegak hukum ataupun pihak istana mengenai adanya kasus hukum yang menimpa Jokowi.

Respons Istana Kepresidenan

Menanggapi kabar yang semakin ramai, pihak Istana Kepresidenan secara resmi menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar dan termasuk dalam kategori hoaks yang sengaja disebarkan untuk menimbulkan keresahan publik. Juru bicara presiden menegaskan bahwa Jokowi masih menjalankan tugasnya seperti biasa dan tidak ada indikasi hukum apapun yang sedang menjeratnya.

Mengapa Isu Ini Bisa Muncul?

Isu tentang tokoh politik besar seperti presiden sering menjadi sasaran berita bohong (hoaks) dan rumor yang dapat mempengaruhi stabilitas politik dan kepercayaan publik. Faktor politik, persaingan, dan ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan tertentu dapat menjadi alasan di balik penyebaran kabar negatif yang tidak berdasar.

Dalam konteks ini, penting bagi masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya dan menyebarkannya. Hoaks bisa merusak keharmonisan sosial dan mengganggu jalannya pemerintahan yang sedang berjalan.

Baca Juga : Korban Tewas Pembajakan Kereta di Pakistan Naik Jadi 31

Dampak dari Beredarnya Kabar Negatif

Meskipun kabar ini telah dibantah, dampak negatif sudah cukup dirasakan. Istana harus mengeluarkan waktu dan energi untuk melakukan klarifikasi dan menangkal hoaks yang beredar. Selain itu, masyarakat menjadi was-was dan muncul ketidakpastian terkait kepemimpinan nasional.

Penting untuk menjaga suasana kondusif dan fokus pada pembangunan bangsa agar isu-isu negatif tidak mengganggu stabilitas dan kemajuan Indonesia

Kabar Jokowi bakal masuk penjara merupakan berita yang tidak benar dan berpotensi menimbulkan kekacauan sosial. Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada isu yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Istana sendiri telah menegaskan bahwa Jokowi tetap menjalankan tugasnya sebagai presiden dengan baik. Untuk kedepannya, penting untuk meningkatkan literasi digital dan sikap kritis dalam menerima informasi.

Korban Tewas Pembajakan Kereta di Pakistan Naik Jadi 31

Pakistan kembali diguncang oleh tragedi berdarah setelah sebuah kereta api yang tengah melintasi wilayah Balochistan dibajak oleh kelompok bersenjata. Peristiwa mengejutkan ini terjadi pada dini hari ketika kereta penumpang tersebut sedang dalam perjalanan dari Quetta menuju Karachi. Dalam perkembangan terbaru, militer Pakistan mengonfirmasi bahwa jumlah korban tewas akibat pembajakan tersebut telah meningkat menjadi 31 orang, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka dan trauma berat.

Jalannya Pembajakan dan Operasi Penyelamatan

Menurut laporan militer dan pihak kepolisian, kelompok bersenjata menyerbu kereta api secara tiba-tiba dan menahan para penumpang sebagai sandera. Aksi brutal ini berlangsung selama beberapa jam hingga pasukan khusus dikerahkan untuk menangani situasi darurat tersebut. Baku tembak sengit pun tak terhindarkan antara pelaku dan pasukan militer Pakistan.

Tim penyelamat yang terdiri dari gabungan militer, polisi, dan tenaga medis langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi korban serta melakukan pertolongan pertama. Beberapa korban dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian, sementara lainnya meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Identitas dan Motif Pelaku

Hingga saat ini, pihak berwenang belum mengungkap secara resmi siapa kelompok di balik pembajakan brutal tersebut. Namun dugaan kuat mengarah pada kelompok separatis di wilayah Balochistan yang selama ini dikenal sering melakukan serangan terhadap instalasi pemerintah dan militer.

Pihak intelijen tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif serta identitas pasti para pelaku. Dalam pernyataan singkatnya, juru bicara militer menyebut aksi ini sebagai “serangan terhadap keamanan nasional dan kemanusiaan”.

Reaksi Pemerintah dan Internasional

Perdana Menteri Pakistan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan menjanjikan tindakan tegas terhadap para pelaku. Ia juga menegaskan bahwa negara tidak akan gentar menghadapi terorisme dalam bentuk apapun.

Baca Juga : #KaburAjaDulu: Sindiran Kreatif Anak Muda Indonesia yang Viral

Sejumlah negara sahabat turut mengecam insiden ini dan menyatakan solidaritasnya kepada rakyat Pakistan. Organisasi internasional seperti PBB dan Amnesty International meminta agar semua pihak menahan diri dan menyerukan penyelidikan transparan terhadap insiden tersebut.

Keamanan Transportasi Jadi Sorotan

Tragedi ini membuka kembali diskusi publik soal lemahnya sistem keamanan transportasi di wilayah-wilayah rawan konflik. Masyarakat menuntut peningkatan pengawasan dan sistem keamanan di jalur kereta api, terutama di daerah yang rawan serangan bersenjata.

Menteri Transportasi Pakistan mengatakan akan segera mengadakan evaluasi menyeluruh terhadap protokol keamanan, termasuk pemasangan kamera pengawas, personel bersenjata di kereta, dan komunikasi darurat antara pengemudi dengan pusat komando.


Tragedi pembajakan kereta api di Pakistan ini meninggalkan luka mendalam, tidak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi seluruh rakyat Pakistan. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa keamanan sipil harus menjadi prioritas utama di tengah ancaman terorisme yang terus berkembang.

#KaburAjaDulu: Sindiran Kreatif Anak Muda Indonesia yang Viral

Di tengah dinamika sosial dan politik Indonesia yang kian kompleks, muncul satu fenomena menarik di media sosial yang mencuri perhatian warganet: tagar #KaburAjaDulu. Tagar ini viral di berbagai platform seperti X (Twitter), TikTok, hingga Instagram. Awalnya digunakan dengan nada bercanda, kini tagar tersebut berkembang menjadi simbol kritik sosial yang tajam dan mencerminkan kekecewaan generasi muda terhadap kondisi dalam negeri.

Makna di Balik Tagar #KaburAjaDulu

Tagar #KaburAjaDulu berisi ungkapan frustasi, sinisme, dan rasa putus asa dari generasi muda Indonesia yang merasa tidak mendapatkan dukungan dan peluang yang layak di tanah air. Banyak pengguna media sosial mengaitkan tagar ini dengan keinginan untuk meninggalkan Indonesia dan mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri—baik untuk bekerja, melanjutkan pendidikan, atau sekadar “bernapas” dari tekanan sosial dan ekonomi dalam negeri.

Walaupun terdengar seperti lelucon, isi dari postingan yang menyertai tagar ini sering kali bernada serius. Mereka membahas topik seperti gaji yang tidak sebanding dengan beban kerja, sulitnya mendapatkan pekerjaan layak meski berpendidikan tinggi, sistem hukum yang tidak adil, hingga minimnya ruang untuk berkembang secara kreatif.

Sindiran Halus tapi Mengena

Banyak netizen menilai tagar ini sebagai bentuk sindiran terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro-rakyat muda. Beberapa unggahan bahkan menampilkan perbandingan kondisi hidup antara Indonesia dan negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Australia, dan negara Eropa. Dari sisi gaji, jam kerja, kesejahteraan, hingga kesempatan karier—banyak anak muda merasa bahwa mereka lebih dihargai di luar negeri daripada di negara sendiri.

Baca Juga :

Sindiran ini bukan sekadar emosional, tetapi lahir dari keresahan yang nyata. Dengan keterbukaan informasi dan globalisasi, anak muda kini memiliki akses lebih besar untuk mengetahui peluang di luar negeri, dan sebagian dari mereka benar-benar mengambil langkah untuk “kabur”.

Generasi Muda: Bukan Tidak Cinta Tanah Air

Fenomena ini tidak berarti anak muda Indonesia tidak mencintai negerinya. Justru sebaliknya, mereka merasa kecewa karena cinta. Rasa cinta yang tidak mendapatkan balasan dalam bentuk keadilan, peluang, dan kebijakan yang berpihak. Banyak yang merasa bahwa potensi mereka terhambat oleh birokrasi, nepotisme, dan sistem yang tidak berpihak pada meritokrasi.

Beberapa dari mereka bahkan mengatakan, “Kalau sistemnya berubah, kami akan pulang.” Ini menunjukkan bahwa keinginan mereka bukan untuk meninggalkan Indonesia selamanya, tetapi untuk mencari tempat di mana mereka bisa berkembang tanpa beban struktural.

Pemerintah Perlu Dengarkan

Tagar seperti #KaburAjaDulu seharusnya menjadi alarm sosial bagi para pemangku kebijakan. Jika begitu banyak anak muda berpikir untuk meninggalkan negaranya sendiri, maka ada yang salah dalam sistem. Ini bukan soal nasionalisme semata, tetapi tentang bagaimana negara memberikan ruang dan keadilan bagi seluruh warga, terutama generasi muda yang merupakan aset masa depan bangsa.

Mendengarkan suara generasi muda, memahami keresahan mereka, dan menciptakan perubahan konkret adalah langkah awal agar Indonesia tidak kehilangan talenta-talenta terbaiknya ke luar negeri.

Fenomena #KaburAjaDulu adalah gambaran nyata tentang kegelisahan dan ketidakpuasan generasi muda Indonesia. Di balik candaan yang mereka unggah, terdapat pesan serius yang seharusnya tidak diabaikan. Tagar ini bukan ajakan untuk menyerah, melainkan seruan untuk perubahan—agar suatu hari nanti, “kabur” tidak lagi menjadi pilihan, melainkan pulang adalah impian.

Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, Saling Klaim dan Adu Persepsi

Gelar perkara khusus terkait keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi sorotan nasional. Meski isu ini bukan hal baru, namun tekanan publik dan sejumlah laporan hukum mendorong aparat penegak hukum menggelar proses klarifikasi formal. Sayangnya, proses ini justru memunculkan gelombang saling klaim dan adu persepsi di tengah masyarakat.

Ketimbang meredakan polemik, gelar perkara ini malah memperpanjang perdebatan dan membuka kembali luka lama polarisasi politik nasional.

Latar Belakang Polemik Ijazah Jokowi

H3: Awal Mula Dugaan Publik

Isu mengenai keabsahan ijazah Presiden Jokowi mulai mencuat sejak beberapa tahun lalu dan kembali menguat menjelang masa transisi kekuasaan. Sejumlah pihak mempertanyakan validitas ijazah yang digunakan oleh Jokowi dalam proses pendaftaran pemilu saat mencalonkan diri sebagai presiden.

Meski pemerintah telah berkali-kali membantah isu ini, tekanan dari kelompok masyarakat sipil membuat aparat hukum akhirnya menyelenggarakan gelar perkara khusus.

H3: Sikap Resmi dari Pemerintah

Pihak Istana dan institusi pendidikan terkait telah memberikan klarifikasi mengenai dokumen-dokumen yang dipermasalahkan. Mereka menegaskan bahwa ijazah Presiden Jokowi sah dan dikeluarkan sesuai prosedur akademik yang berlaku. Namun di sisi lain, sejumlah kelompok masih meragukan keaslian dokumen dan menuntut pembuktian lebih terbuka.

Gelar Perkara: Bukan Akhir, Justru Awal Adu Persepsi

H3: Pihak Pro dan Kontra Sama-sama Klaim Kemenangan

Setelah gelar perkara berlangsung, kedua kubu—baik yang pro maupun kontra—langsung mengklaim bahwa proses tersebut membenarkan posisi masing-masing. Pihak yang membela Jokowi menyebut tidak ada bukti pelanggaran atau pemalsuan. Sementara pihak penantang justru menganggap bahwa proses ini menunjukkan adanya celah dan kejanggalan yang belum dijelaskan secara utuh.

Adu klaim ini kemudian menyebar cepat di media sosial dan menimbulkan perpecahan opini publik yang tajam.

H3: Tantangan Transparansi dan Netralitas

Proses gelar perkara juga menuai kritik karena dianggap tidak cukup transparan dan tidak sepenuhnya melibatkan pihak independen. Beberapa pengamat hukum menyarankan agar proses ini dibuka untuk umum atau setidaknya disertai laporan tertulis yang dapat diakses publik guna meredam spekulasi liar yang terus berkembang.

Implikasi Politik dan Persepsi Publik

H3: Polarisasi Kian Tajam

Polemik ini kembali memperlihatkan betapa tajamnya polarisasi politik di Indonesia. Isu pribadi seperti ijazah bisa dengan mudah dijadikan bahan perdebatan yang menjauhkan fokus dari persoalan kebangsaan yang lebih krusial. Bahkan, sebagian pihak memandang bahwa isu ini lebih bernuansa politis ketimbang yuridis.

H3: Ujian bagi Demokrasi dan Etika Publik

Kondisi ini menjadi ujian penting bagi demokrasi Indonesia. Di satu sisi, masyarakat punya hak untuk mempertanyakan keabsahan pejabat publik. Namun di sisi lain, pertanyaan tersebut harus didasarkan pada fakta dan niat baik, bukan sekadar spekulasi atau serangan politik.

Gelar perkara khusus ijazah Jokowi yang seharusnya menjadi solusi justru membuka ruang baru untuk saling klaim dan adu persepsi. Situasi ini menegaskan perlunya transparansi maksimal dalam isu publik dan pentingnya kedewasaan politik masyarakat dalam menyikapi informasi. Jika tidak, demokrasi akan terus terjebak dalam perdebatan tanpa akhir yang menguras energi dan merusak kepercayaan pada institusi.

Cek Status dan Cairkan Pospay BSU 2025, Simak Panduan Lengkapnya

Pemerintah kembali menggulirkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) pada tahun 2025 untuk membantu para pekerja terdampak kondisi ekonomi. Penyaluran BSU tahun ini dilakukan melalui berbagai saluran, salah satunya adalah layanan Pospay milik PT Pos Indonesia. Dengan menggunakan aplikasi ini, para penerima BSU bisa lebih mudah mengecek status bantuan dan mencairkannya tanpa harus datang ke kantor pos secara langsung.

Pospay menjadi pilihan strategis karena jangkauannya yang luas hingga ke pelosok daerah, serta integrasi data yang lebih cepat dan efisien dengan Kementerian Ketenagakerjaan.

Cara Cek Status Penerima BSU 2025

Langkah-Langkah Mengecek Status BSU

Untuk mengetahui apakah Anda termasuk dalam daftar penerima BSU 2025, berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan:

  1. Kunjungi situs resmi Kemnaker di kemnaker.go.id

  2. Login menggunakan akun yang sudah terdaftar. Jika belum punya, lakukan registrasi terlebih dahulu.

  3. Setelah berhasil masuk, pilih menu “Cek Status BSU”

  4. Masukkan NIK dan data pribadi yang diminta.

  5. Jika Anda terdaftar sebagai penerima, sistem akan menampilkan status “Terdaftar sebagai penerima BSU 2025”.

Alternatif lain, Anda juga bisa mengecek langsung melalui aplikasi Pospay dengan login menggunakan nomor HP dan NIK yang terdaftar di sistem.

Panduan Pencairan BSU lewat Aplikasi Pospay

Syarat dan Dokumen yang Dibutuhkan

Sebelum mencairkan dana BSU, pastikan Anda sudah mempersiapkan syarat berikut:

  • NIK sesuai KTP

  • Nomor HP aktif

  • Aplikasi Pospay sudah terdaftar atas nama pribadi

  • BSU sudah masuk dalam saldo Pospay (akan muncul notifikasi jika sudah tersedia)

Langkah Mencairkan Dana BSU Melalui Pospay

  1. Buka aplikasi Pospay, pastikan Anda sudah login.

  2. Di halaman utama, pilih menu “Bantuan Pemerintah” atau langsung ke bagian “BSU”.

  3. Jika saldo tersedia, klik tombol “Cairkan Sekarang”.

  4. Pilih metode pencairan: transfer ke rekening bank, pengambilan tunai di kantor pos, atau scan QRIS di merchant tertentu.

  5. Ikuti instruksi hingga proses selesai. Dana akan langsung dikirim ke rekening tujuan atau dapat diambil tunai.

Tips Aman Saat Mencairkan BSU

  • Hindari memberikan data pribadi seperti OTP atau PIN ke pihak lain.

  • Gunakan aplikasi resmi Pospay dari PT Pos Indonesia, hindari aplikasi tiruan.

  • Pantau informasi resmi dari Kemnaker dan Pos Indonesia untuk jadwal dan prosedur terbaru.

  • Bila mengalami kendala, segera hubungi layanan pelanggan Pospay atau Kemnaker.

BSU 2025 merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam membantu kestabilan ekonomi pekerja. Dengan kemudahan pencairan melalui Pospay, diharapkan proses bantuan ini bisa menjangkau lebih banyak penerima dengan cepat dan tepat sasaran. Pastikan Anda memeriksa status penerima secara berkala dan mencairkan dana sesuai petunjuk resmi agar manfaat BSU dapat dirasakan secara optimal.

Menuju Visi Indonesia Emas 2045, Bappenas dan IBC Kolaborasi Dukung RPJMN 2025–2029

Dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menjalin kolaborasi dengan Indonesia Battery Corporation (IBC). Kolaborasi ini berfokus pada penguatan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 yang menjadi tahap krusial menuju pembangunan jangka panjang Indonesia.

Kemitraan ini menjadi langkah konkret antara sektor perencanaan nasional dan industri strategis untuk mempercepat agenda transisi energi dan penguatan ekonomi hijau berbasis inovasi.

Fokus Kolaborasi: Transisi Energi dan Hilirisasi

1. Mendorong Transisi Energi Berkelanjutan

IBC sebagai perusahaan nasional yang bergerak di sektor baterai kendaraan listrik berperan penting dalam mempercepat penggunaan energi bersih. Melalui kolaborasi ini, Bappenas dan IBC akan menyusun strategi untuk memperluas adopsi kendaraan listrik dan pengembangan ekosistem energi baru dan terbarukan.

2. Hilirisasi Industri Berbasis SDA

Hilirisasi industri menjadi salah satu agenda utama dalam RPJMN mendatang. Dengan dukungan IBC, proses hilirisasi sektor pertambangan—khususnya nikel, kobalt, dan bahan baku baterai lainnya—diharapkan memberikan nilai tambah besar bagi perekonomian nasional dan menciptakan lapangan kerja.

Peran Bappenas dalam RPJMN 2025–2029

Bappenas memegang peranan vital dalam menyusun arah pembangunan nasional lima tahunan. RPJMN 2025–2029 merupakan tahap transisi menuju Indonesia Emas 2045 yang menargetkan Indonesia sebagai negara maju.

Kolaborasi dengan pelaku industri seperti IBC menunjukkan bahwa perencanaan pembangunan tidak hanya bersifat normatif, tapi juga berbasis pada kebutuhan nyata dan kekuatan sektor strategis nasional.

Dampak Positif terhadap Ekonomi dan Lingkungan

Sinergi Bappenas dan IBC diharapkan memberikan berbagai dampak positif, antara lain:

  • Pengurangan emisi karbon secara signifikan

  • Tumbuhnya industri energi bersih dan kendaraan listrik

  • Peningkatan nilai ekspor komponen baterai dan kendaraan EV

  • Terciptanya lapangan kerja hijau di berbagai wilayah

  • Transfer teknologi dan peningkatan kapasitas SDM lokal

Langkah ini juga menjadi bentuk nyata komitmen Indonesia dalam mendukung agenda global terkait perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Kolaborasi antara Bappenas dan IBC menandai sinergi penting antara pemerintah dan industri untuk mencapai RPJMN 2025–2029 yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045. Dengan fokus pada transisi energi dan hilirisasi industri, kerja sama ini memperkuat pondasi Indonesia menuju masa depan yang berkelanjutan, berdaya saing, dan berbasis inovasi hijau. Ini bukan hanya soal rencana, tapi aksi nyata membangun negeri.