Kejadian meresahkan kembali mengguncang wilayah Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sekelompok pemuda terlibat dalam aksi tawuran brutal yang berlangsung pada Jumat dini hari, 30 Mei 2025. Tidak hanya saling serang secara fisik, aksi ini juga disertai lemparan petasan dalam jumlah besar, menciptakan suasana yang sangat mencekam bagi warga sekitar.
Kronologi Kejadian
Sekitar pukul 02.00 WIB, warga yang tinggal di sekitar kawasan Terminal Cileungsi dikejutkan oleh suara ledakan keras yang terus-menerus terdengar dari jalan utama. Saat mereka keluar rumah untuk mencari tahu, terlihat sekelompok pemuda berlarian di jalan sambil melemparkan petasan besar dan benda-benda lainnya ke arah kelompok lain yang berada di seberang jalan.
Aksi tersebut bahkan melibatkan pengendara sepeda motor yang datang berkonvoi, lalu berhenti dan ikut terlibat dalam keributan. Beberapa dari mereka membawa benda tajam seperti celurit dan tongkat, yang diduga digunakan untuk menyerang lawan.
Seorang warga, Andri (45), mengaku sempat melihat anak-anak muda tersebut berkumpul sejak pukul 01.00 WIB. Ia merasa curiga karena mereka tampak gelisah dan membawa tas besar, yang ternyata berisi petasan dan senjata tajam. Namun, sebelum sempat melaporkannya ke pihak berwajib, tawuran sudah pecah.
Respons Polisi
Menanggapi kejadian ini, Kapolsek Cileungsi, Kompol Edison, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima laporan dari warga dan segera turun ke lokasi kejadian. Sayangnya, ketika petugas tiba, para pelaku sudah melarikan diri ke arah yang berbeda.
Pihak kepolisian kini tengah mengumpulkan bukti-bukti, termasuk rekaman video dari warga dan kamera pengawas di sekitar lokasi kejadian. Penyelidikan juga dilakukan untuk mengidentifikasi para pelaku dan kemungkinan motif di balik aksi tawuran tersebut.
Baca Juga : Komisi III DPR Serap Aspirasi 29 Elemen Masyarakat dalam Penyusunan RUU KUHAP
“Kami sedang melakukan penyelidikan. Bila nanti sudah ada bukti dan identitas pelaku, kami akan melakukan penindakan tegas,” ujar Kompol Edison. Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian akan meningkatkan patroli malam di daerah rawan konflik seperti Cileungsi.
Kejadian Bukan yang Pertama
Ironisnya, aksi tawuran ini bukan yang pertama terjadi di wilayah Cileungsi. Beberapa pekan sebelumnya, sejumlah pelajar SMP ditangkap aparat kepolisian karena terlibat dalam tawuran di daerah Limusnunggal, tidak jauh dari lokasi kejadian terbaru ini. Dalam penangkapan itu, polisi menyita puluhan senjata tajam yang disimpan para pelajar untuk menyerang lawan mereka.
Maraknya aksi kekerasan antar kelompok remaja di Bogor, khususnya di wilayah timur seperti Cileungsi dan sekitarnya, menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Selain membahayakan nyawa pelaku dan korban, aksi seperti ini juga mengancam keamanan warga dan mengganggu ketertiban umum.
Suara Warga dan Harapan
Banyak warga yang mengaku resah dengan kejadian tersebut. Mereka berharap aparat keamanan bisa bertindak lebih cepat dan tegas dalam menangani aksi-aksi premanisme dan kekerasan jalanan yang dilakukan oleh anak-anak muda.
“Kalau dibiarkan terus, bisa-bisa anak-anak kami ikut-ikutan. Harus ada tindakan tegas, jangan hanya ditangkap lalu dilepas,” ujar Ibu Ratna, warga RW 05 yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian.
Pihak sekolah, tokoh masyarakat, dan orang tua juga diimbau untuk aktif mengawasi perilaku remaja, khususnya yang sering keluar malam atau bergaul dengan kelompok yang mencurigakan.
Tawuran petasan yang pecah di Cileungsi merupakan bentuk kekerasan yang sangat membahayakan, bukan hanya bagi para pelaku, tetapi juga masyarakat luas. Perlu ada kerja sama antara kepolisian, pemerintah, dan masyarakat untuk mencegah kejadian serupa terulang. Edukasi, pengawasan, dan penindakan harus dilakukan secara konsisten agar generasi muda tidak terus-menerus terjerumus dalam lingkaran kekerasan dan kriminalitas jalanan.